- 27 Okt 2022 16:51 WIB
- Dibaca: 225x
JURNALDAIRI.com - Sitinjo. Para petani padi sawah di wilayah Lae Mbulan, Panji Dabutar, Kecamatan Sitinjo memanfaatkan musim hujan yang berkepanjangan untuk kembali menanam padi. Mereka segera mengolah sawah selepas panen dan berharap tanaman padinya sudah cukup kuat di musim hujan untuk menghadapi perubahan iklim saat memasuki musim kemarau nantinya.
Pantauan jurnaldairi.com, Kamis (06/10/2022), sejumlah petani padi di Kecamatan sitinjo, Lae Mbulan, sedang memindahkan benih padi yang telah disemaikan di lahan terpisah. Sebagian lain bahkan sudah memupuk tanaman padi mereka, kendati musim tanam kedua belum dimulai.
"Kami sengaja mendahului musim tanam, memanfaatkan hujan yang masih sering turun deras di sini. Sawah saya tidak dialiri irigasi. Siapa tahu saat musim kemarau tiba, padi saya sudah cukup kuat sehingga perawatan selanjutnya tidak terlalu berat," ungkap David Padang (38), petani padi di Kecamatan Sitinjo, Lae Mbulan.
Sawah seluas 2.000 meter persegi yang Ia garap sudah dipanen akhir Februari lalu. Kemudian, sepanjang September, dia mengolah kembali sawahnya dan mempersiapkan penyemaian benih untuk ditanam. Awal Oktober ini, David mulai menanam benihnya.
Menurut David, area persawahan di sejumlah Kecamatan sitinjo tepatnya di Lae Mbulan sering kekeringan pada musim kemarau dan kebanjiran pada musim hujan. Para petani pun berpacu mengolah sawah agar bisa segera ditanami ketika musim kemarau tiba.
"Hitung-hitungan saya, kalau musim kemarau tiba pertengahan Oktober, padi di sawah saya sudah berumur lebih dari 45 hari sehingga sudah cukup kuat," ujar David.
Dia berharap panenan akan berlimpah nantinya, dengan memanfaatkan musim hujan yang saat ini turun berkepanjangan.
Joshua Martin Sitohang
Novel M Sinaga