Penyekapan Anak Pelajar oleh Pekerja Tempat Hiburan di Sidikalang Naik ke Penyelidikan

Penyekapan Anak Pelajar oleh Pekerja Tempat Hiburan di Sidikalang Naik ke Penyelidikan
Korban dan orang tua korban saat menceritakan kronologi kejadian kepada awak media • (foto: Fajar Gunawan)

JURNALDAIRI.com - Sidikalang. Dituduh ikut mencuri sepeda motor milik bos cafe, seorang siswa salah satu SMA di Kecamatan Sidikalang jadi korban penyekapan dan penganiayaan para pekerja salah satu cafe di Jalan Ring Road DPM Desa Huta Rakyat, Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Korban penganiayaan berinisial ASN (17) warga Dusun Kaban Dollong, Desa Kentara, Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi. Pada wajah dan tubuh korban masih terlihat bekas luka penganiayaan dan korban juga masih trauma dengan kejadian yang dialami.

Kasus tersebut, kini sudah dilaporkan ke Satreskrim Polres Dairi dengan Laporan Polisi Nomor :STPL/B/246/VI/2022/SPKT/ POLRES DAIRI / POLDA SUMUT, 10 Juni 2022. Namun, hingga sekarang belum ada satu orang pun pelaku penganiayaan diamankan

Korban penganiayaan berinisial ASN saat ditemui wartawan didampingi ibunya Masri Silaban (40) menuturkan, kalau kejadian yang dialami bermula saat dirinya dituduh terlibat dalam pencurian sepeda motor Honda Vario milik bos cafe.

"Saya dituduh ikut terlibat pencurian sepeda motor milik bos kafe, saya disekap dan dianiaya untuk mengakui," ucap korban , Senin (27/6/2022)

Diceritakan korban sebelum kejadian yang dialaminya, dirinya dihubungi melalui telpon oleh seseorang bernama Dayan (Bencong) pekerja kafe untuk diajak mengambil paket di Kota Medan. Dimana korban dijanjikan akan diberi uang jajan sepulang dari Medan .

Karena sudah mengenal Dayan, korban pun setuju dan selanjutnya pergi ke kafe menemui Dayan. Setibanya di kafe korban bersama Dayan berangkat ke Kota Medan dengan menggunakan sepeda motor Honda Vario milik bos kafe.

"Saat berangkat ke Kota Medan, saya yang bawa sepeda motor. Setibanya di kota Medan, dibilangnya udah biar aku (Dayang) yang bawa. Nanti kau enggak tau jalannya," sebut korban menirukan ucapan Dayan.

Memang diakui korban ia tak mengetahui seluk beluk kondisi Kota Medan. Kemudian korban dibawa ke arah Marelan dan selanjutnya diturunkan salah satu simpang oleh Dayan.

Setelah diturunkan, Dayan sempat meminta handphone korban dengan alasan ingin menghubungi rekannya yang akan mengantarkan paket.

"Minta dulu handphone mu, mau ku telepon kawan yang mau ngantar paket'. Jadi ku kasih lah handphone ku sama dia," terangnya.

Dayang selanjutnya pergi membawa handphone dan sepeda motor meninggalkan korban. Hingga ditunggu sampai jam 04.00 pagi Dayan tak kunjung kembali.

Karena bingung korban pun pun bertanya kepada tukang ojek online, dan katanya dirinya sedang berada di kawasan Marelan Pasar 3.

Korban pun sempat menginap di SPBU dan paginya diarahkan pekerja SPBU naik angkutan ke arah Padang Bulan, sehingga bisa kembali ke Sidikalang.

Namun, setibanya di rumah orang tuanya korban mendapat kabar kalau dirinya dicari pekerja cafe. Korban kemudian mendatangi kafe dan langsung dituduh menggelapkan sepeda motor yang sebelumnya di bawa oleh Dayan.

"Saya yang tidak tau apa-apa, dituduh mencuri sepeda motor dan langsung dipukuli dan di sekap serta tangan saya diikat oleh para pekerja cafe hingga beberapa hari," ungkapnya.

"Tubuh saya yang luka juga disiram air cabe dan diancam kemaluan saya akan dipotong bila tidak mengaku," sambungnya.

Selama disekap korban dipaksa untuk mengakui perbuatannya, dan selanjutnya dilepas. Tidak terima anaknya dianiaya, orang tua korban membuat laporan ke Polres Dairi.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Dairi AKP Rismato J Purba saat dikonfirmasi terkait hal itu mengatakan, kasus tersebut sudah masuk dalam penyelidikan.

"Kasus sudah masuk dalam penyelidikan dan masih pemeriksaan lebih lanjut," ucapnya.

Reporter

Fajar Gunawan

Editor

Novel M Sinaga

Komentar

Belum ada komentar pada berita ini!